Kok anak kecil menjadi youtuber? Kegemaran anak saya itu ada dua, yaitu membeli mainan dan menonton video di youtube. Kedua hobinya itu cukup menghabiskan waktu kesehariannya. Setelah asyik bermain dengan alat permainannya ya dia mengambil tablet miliknya. Dia nonton video anak deh di youtube.
Arden mempunyai permainan seperti Lego, Fun Doh, Thomas & Friend, Tayo, dan lain-lain. Koleksinya memang belum begitu banyak. Tetapi ya cukuplah buat rumah berantakan kalau lagi main. Ia tidak memainkan permainan miliknya sendiri. Anak-anak sekampung bisa diajak main di rumah. Begitu pula, nonton youtube biasanya ia tak sendiri. Teman-teman seumurannya pun nonton bersama di tablet miliknya.

Kalau sudah begini, rumah dipastikan ramai dengan suara anak-anak. Teman-temannya bebas kalau mau main permainan apa saja. Kadang-kadang malah main banting-bantingan mainan, kalau sudah begitu bagian orang tuanya yang puyeng. Apalagi mainan sudah hancur berantakan.
Daripada permainannya sayang hancur gitu aja dan kebiasaan nonton youtube-nya tidak bisa dibatasi. Ayah dan ibu berpikir, “Bagaimana kalau Arden bikin video youtub aja.” Ide mendadak itu ternyata diamine oleh Arden dong. Dia sudah biasanya nonton anak-anak unboxing dan bercerita tentang permainan di youtube.
Ujicoba membuat video pun dilakukan. Eh, anaknya ternyata mau. Ayah yang membantu merekam dan mengarahkan sedikit pembuka dan penutup video. Arden rupanya bisa menirunya. Ayah takjub bukan kepalang. Anaknya juga senang tiada tara ketika video berhasil dibuat.
Cerita Menarik Lainnya : Kami Anak Malaysia, Kami Sudah Merdeka : Menariknya Upin dan Ipin
Menjadi Youtuber dengan Kamera Handphone Dulu
Perekaman video menggunakan handphone dulu. Ya kalau mau pakai kamera ala youtuber kayak om Dedy Corbuzier dari mana uangnya. Bikin dari alat yang dimiliki ayah dululah. Kami merekamnya menggunakan kamera Samsung Note 4. Kameranya cukup jernih untuk membuat video, walau di dalam ruangan.
Membuat video anak itu enggak susah kok, selama anak bisa diarahkan dan meniru beberapa adegan. Setelah itu ya biarkan saja anak bermain seperti biasanya. Untuk pembuatan videonya sudah ada dua diunggah ke youtube. Dua video youtube ini diperagakan Arde dan Igri teman bermainnya setiap hari di rumah.
Cerita menarik lainnya : Lima Ribu untuk Anak Yatim
Menariknya, Igri juga mudah sekali untuk diajak berkerjasama membuat video. “Aku ikut main aja ya om,” katanya ketika memulai perekaman video pertama. Setelah merekem beberapa adegan pendek. Video disimpan di memory handphone dan mulai proses editing dengan aplikasi yang diunduh dari dari play store bernama “Video Maker”. Gampang banget mengedit videonya dan enggak lelet pula.
Nah, mau tahu hasil video youtube Arden dan Igri. Yuk ah intip hasilnya. Anak riang gembira loh. Kalau sudah begini, ya kenapa tidak anak menjadi youtuber.
ngegemesin anaknya. lucu banget..kecil-kecil udah punya rasa kepercayaan diri. udah gede pasti jadi youtuber terkenal hehe..
bermain sambil belajar dan langsung share dengan video, itu keren banget..
Hai tante terima kasih. Iya anaknya senang dibikinin video. salam kenal ya
Yang penting anaknya mau ya. Kegiatan seperti ini sangat bagus untuk membangun kepercayaan diri anak.
betul mba zizy tujuannya itu, anak jadi percaya diri
Sekaligus bisa menjadi kerja sampingan.
Wah Pak, pikiran saya kok juga sama. Lagian kalau anak kita bikinin video sendiri, kita juga bisa sisipin bahan buat belajar anak. Misal mengenal hitungan, warna, bentuk, dsb. Sukses ya buat Arden…
Tips berantakan anak yang bermanfaat nih, Om 😀
Salam untuk anaknya. Saya gemes. Haha
Salah satu cita-cita anak zaman sekarang. Jadi Youtuber 🙂
Wah arden ud punya channel utub, nanti anak saya suruh subcribe deh. Sama banget hobinya sama putri saya yg pertama, kalo ngga maen ya pasti nonton yutube.
Boleh om. nanti disubscribe juga. boleh dong tahu channelnya
Punya saya juga disub dong.
Saya juga menggunakan kamera, lumayanlah untuk hiburan. Tapi kalau mau tekun, jadi youtuber juga bisa menghasilkan duit, karena dapat iklan dari google sehingga tiap bulannya gajian.
mantap infonya, kunjungan dari softkini.blogspot.coid
Sebenarnya anak saya suka banget bikin video. Sayangnya yang bontot maish susah diajak kerjasama. Akhirnya belum ada video yang layak unggah deh. 🙂
iya ini juga ngeditnya perlahan-lahan pas anak asik main atau tidur. Kalau enggak menganggu editing deh
Bagus juga tuh.
Diajarin kreatif sejak dini.
Biar bisa semakin berkarya.
Anakku tuh sama pengen jadi youtuber. Mungkin selalu lihat aku edit video dan dia suka nonton youtube juga ya.
Ponakan2ku jg suka nonton Yutub, akhirnya anakku jg ikutan. Faraz sekarang jg suka nonton tuh Ryan Toys review. Pengen buat video gini jg tp Faraz masih susah diarahinnya, suka2 dia aja mau main apa hihih.
Kenapa ga menjadi Blogger aja kaya orang tua nya 🙂
Karena dia belum bisa nulis om. Jadi ga bisa jadi blogger. hehe
kalau anak-anaknya kreatif dan daripada main diluar rumah yang tak jelas, hal ini tentunya baik, apalagi jika terkenal bisa nambah uang jajankan